Sabtu, 26 Februari 2011

ome

Emo (pengucapan /ˈiːmoʊ/, singkatan untuk emotional music[1]) adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius

tentang emo

Emo (pengucapan /ˈiːmoʊ/, singkatan untuk emotional music[1]) adalah gaya musik rock dengan ciri khas musik yang melodius, disertai lirik yang ekspresif dan berisi pengakuan. Pada pertengahan 1980-an terdapat subbudaya hardcore punk di Washington, D.C.. Musik mereka disebut emotional hardcore atau emocore, perintisnya adalah Rites of Spring dan Embrace.[2] Punk gaya baru yang dipelopori Rites of Spring juga disebut emotive hardcore.[3] Sejalan dengan ditirunya gaya bermusik ini oleh grup-grup punk kontemporer Amerika, terjadi pergeseran dan perubahan bunyi musik dan arti, tercampur dengan pop punk dan indie rock, dan berpuncak pada awal tahun 1990-an dengan musik oleh Jawbreaker dan Sunny Day Real Estate. Pada pertengahan 1990-an grup-grup musik emo mulai bermunculan dari Amerika Serikat Tengah Barat dan Amerika Serikat Tengah, dan sejumlah label independen mulai menjadi spesialis emo. Emo mulai populer sebagai genre musik pada awal 2000-an mengikuti kesuksesan Jimmy Eat World dan Dashboard Confessional yang laris rekamannya hingga mendapat piringan platina, dan munculnya subgenre baru dari emo berupa screamo yang lebih agresif. Istilah emo dipakai oleh kritikus musik dan wartawan untuk menyebut musik yang dibawakan berbagai artis, termasuk Fall Out Boy dan My Chemical Romance, serta grup-grup yang unik seperti Coheed and Cambria dan Panic at the Disco.
Selain mengacu kepada musik, emo secara umum sering dipakai untuk menggambarkan hubungan khusus antara penggemar dan artis, dan menjelaskan unsur-unsur yang terkait seperti busana, budaya, dan tingkah laku.

Sabtu, 12 Februari 2011

sceamo

3m0
Genre musik ini tuh mulai berkembang di akhir tahun 80an dan awal-awal 90an, sebagai sesuatu “label” yang awalnya diberikan kepada band punk di Washington DC saat itu, yang notabenenya memiliki permainan gitar lebih keras dari kebanyakan band punk. Dan alhasil genre musik ini dikenal sebagai musik “DC Punk”.

Pada tahun 1984 sejarah mencatat band hardcore-punk Hüsker Dü, sebuah band yang memberikan influence yang kuat pada band DC Punk lainnya kayak Faith, Rites of Spring dan Embrace. Merilis album keempat yang bertitel “Zen Arcade”. Album inilah yang menjadi sebuah album legenda saat itu.

Untuk informasi Embrace sendiri adalah band yang dibentuk oleh Ian MacKaye, yang sebelumnya menjadi vokalis band kenamaan Minor Threat.

Sementara itu di sisi lain, walaupun Rites of Spring berhasil menghasilkan sebuah full album dan satu EP, band ini tidaklah bertahan lebih dari 2 tahun. Dan sebagai seorang rockstar, lead vocal Guy Picciotta merasa terpanggil untuk membentuk sebuah band baru lagi bernama Fugazi, yang nantinya band ini menjadi salah satu pionir di perkembangan musik emo.

Kekompleksan musik plus vokal yang intens dan juga penulisan lirik yang introseptif menghasilkan evolusi Emo dari tahun 1982 - 1992 dengan band–band seperti INDIAN SUMMER, MOSS ICON, POLICY OF THREE, STILL LIFE dan NAVIO FORGE.

Dinamika ‘kekerasan’ sering terdengar dari grup–grup tersebut yang akhirnya melahirkan band-band pioner baru Emo di evolusi berikutnya, yakni SAETIA dan THURSDAY di tahun 1997. Secara vokal, band tersebut memiliki style Emocore, dengan ciri terlalu sering memunculkan suara tangisan atau malah teriak penuh penyesalan.


Perubahannya

Walaupun influence dari Fugazi dan DC sound sangat substansial, sepanjang kita tahu, musik emo sekarang tidak semata-mata terbentuk hanya dari hardcore scene. Karena dengan seiringnya bergesernya jaman, para musisi emo lainnya memunculkan musik emo dengan gaya yang lebih “lembek”.

Anehnya lagi, emo malah menjadi musik yang lebih lambat seiring dengan munculnya band seperti Sunny Day Real Estate (Seattle) dan Mineral (Texas). Mereka mencampurkan komposisi musik yang lebih lambat, lembut, gaya yang emosional, menggabungkan sound emocore dari Rites of Spring dan inovasi musik Post Hardcore ala Fugazi.

Range musik ini pun makin luas seiring dengan suksesnya band-band macam At The Drive In, Jimmy Eat World, The Get Up Kids dan Thursday. Media mainstream pun makin tertarik untuk membahasnya dan hal ini pulalah yang membuat musik emo semakin pop (baca:populer).

The Used, Finch, Story of the Year, Funeral for a friend, sampai band emo akustik macam Dashboard Confessional dan Bright Eyes yang santer terdengar saat ini jelas menjadi suatu contoh yang signifikan dimana musik emo menjadi lebih pop.


“Hey They’re Not Emo, dude!”

Lebih gilanya lagi, saat pionir-pionir lama band Emo angkat bicara. Mereka menyatakan bahwa kebanyakan band-band yang terlanjur dan mencap dirinya sebagai band emo tidak mempunyai ciri khas sebagai band emo. Nah lho! Tapi yang jelas sih walaupun band-band tersebut dibilang bukan sebagai bagian musik emo oleh para pencetusnya. Tapi tetep aja mereka disebut sebagai band emo oleh para fans, terutama oleh media-media mainstream yang ada.

Yang jelas fenomena genre Emo ini akan terus berkembang seiring terus berjalannya tingkatan depresi yang ada. Sebab pada dasarnya semua musik yang ada selalu mengalami perkembangan, dan sebisa mungkin menghindari stagnansi. Apalagi karena para artisnya selalu ingin mendobrak batasan-batasan yang ada, they always striving to be different, striving to be original. Dan tidak ada seorang true musician yang ingin “ put in a box” mereka selalu ingin “out of the box”.

Itulah sebabnya banyak juga band-band yang menolak terjebak di dalam stereotip “emo”, mereka menolak untuk di”label-kan”sebagai sebuah band emo, contohnya band-band seperti Jimmy Eat World dan At the Drive In (bubar).

gambar screamo

screamo bands

linkin prak



















j0lly jumper

jolly jumpur is keren boys

lirick lagu justin

justin bieber

vidio naruto

N4rUt0

d'masiv

jgn pergi